Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan rumah sakit setelah dilakukannya penilaian dan secara resmi menyatakan bahwa rumah sakit telah memenuhi standar akreditasi yang disetujui oleh pemerintah. Standar akreditasi rumah sakit yang digunakan oleh lembaga independen sebagai penyelenggara akreditasi rumah sakit ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/MENKES/ 1128/ 2022 Tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit.
Dalam beberapa bulan terakhir ini RSUD Kabupaten Rejang Lebong terus melakukan pembenahan di segala bidang. Persiapan dilakukan sepenuhnya oleh rumah sakit secara mandiri dengan pembinaan dari Kementerian Kesehatan melalui lembaga independen rumah sakit yaitu Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna (LARS DHP) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong.
Proses yang dilakukan mulai dari persiapan dokumen dalam pemenuhan elemen standar dari masing- masing 16 (enam belas) kelompok kerja akreditasi serta pemenuhan dokumen perizinan berupa perizinan berusaha yang masih berlaku dan terintegrasi, izin pengelolaan limbah dan izin pengelolaan/ transforter limbah B3, bukti kompetensi Pelayanan, kelengkapan fasilitas dengan pemenuhan sarana prasarana dan alat kesehatan minimal 60% berdasarkan ASPAK dan tervalidasi 100% oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong. Tentunya RSUD Kabupaten Rejang Lebong harus terus berkomitmen dalam meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.
Sesuai kesepakatan dengan lembaga LARS DHP setelah melengkapi persyaratan yang dibutuhkan, lembaga menetapkan jadwal pelaksanaan mulai dari bimbingan akreditasi, simulasi survey akreditasi dan survey akreditasi dengan metode daring dan/ luring dalam tahapan yang akan dilakukan sesuai standar akreditasi dengan prinsip keadilan, profesionalisme dan menghindari konflik.
Pada tanggal 21 – 22 Agustus 2023 yang lalu RSUD Kabupaten Rejang Lebong telah mengikuti penilaian simulasi survey akreditasi rumah sakit melalui metode daring. Pada hari pertama kegiatan simulasi survey akreditasi, diawali perkenalan surveyor dari lembaga independen LARS DHP dengan pihak manajemen rumah sakit dan seluruh kepala unit layanan serta perwakilan pokja. Pada kesempatan yang sama lembaga juga menyampaikan kesepakatan jadwal pelaksanaan luring yang dilaksanakan pada tanggal 29 – 30 Agustus 2023 yang lalu. Selanjutnya pada hari kedua dilaksanakan penilaian dokumen atas standar yang telah ditetapkan, yang pada pelaksanaannya dibagi dalam 2 (dua) Kelompok penilaian pada breakout room 1 dan 2.
Pada pelaksanaan penilaian yang dilakukan dengan metode daring, RSUD Kabupaten Rejang Lebong menyampaikan dokumen pada lembaga independen LARS DHP melalui Sistem Informasi Damar Husada Paripura (SI-DHP), selanjutnya lembaga melakukan evaluasi dan analisis dokumen secara online atas dokumen elemen dari masing- masing kelompok TKK 1 dan TKK 2.
Dalam pelaksanaan evaluasi dan analisa pada kelompok Tata Kelola Klinik Satu (TKK 1), Surveyor I dr. Yala Mahendra, M.B.A menilai tentang dokumen akuntabiltas pemilik rumah sakit, pengorganisasian komite dan lainnya pada pokja Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS), Peningkatan Mutu dan keselamatan pasien serta pencapaian dalam mempertahankan perbaikan mutu pada pokja Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Keamanan fasilitas dan lingkungan rumah sakit, pengelolaan bahan berbahaya dan limbah pada Pokja Manajemen Fasilitas dan Keamanan (MFK), perencanaan dan pengelolaan staf, Keselamatan Kerja pada pokja Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS), ketersediaan obat – obatan dan keamanannya pada pokja Pelayanan Kefarmasian dan Pelayanan obat (PKPO), mengenali masalah dan kebutuhan kesehatan pasien pada pokja Pengkajian Pasien (PP), peningkatan kesehatan ibu dan bayi, Penurunan angka kesakitan tuberkulosis, Penurunan angka kesakitan HIV, penurunan prevalensi stunting dan wasting serta pelayanan keluarga berencana rumah sakit pada pokja Program Nasional (PROGNAS) yang distandarkan harus mencapai skor nilai 100%. Dan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam TKK 1 ini adalah kebijakan penyelenggaraan pendidikan yang merupakan tanggung jawab pokja Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan (PPK).
Pada breakout room 2 penilaian dilakukan pada tim TKK 2 oleh bapak Anshar Bonas Silfa, S.Kep, Ns, M.A.R.S dengan menganalisa tentang upaya pemenuhan hak pasien dan lainya pada pokja Hak Pasien dan Keluarga (HPK), program edukasi dalam pencegahan dan pengendalian infeksi yang terangkum pada pokja Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), Cara berkomunikasi yang efektif pada pokja komunikasi dan Edukasi(KE), dokumen pokja Akses dan Kontinuitas Pelayanan (AKP), pokja Pelayanan Anastesi dan Bedah (PAB), pokja Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP), pengembangan sistem informasi manajemen, kerahasiaan, keamanan dan integritas data pada kelompok kerja Manjemen Rekam Medik dan Informasi Kesehatan (MRMIK) serta menilai tentang pencegahan terjadinya insiden keselamatan pasien dan upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang distandarkan pada pokja Sasaran Keselamatan Pasien (SKP). Penyelenggaraan pelayanan keselamatan pasien pada pokja SKP menjadi salah satu perhatian khusus dalam penilaian sehingga wajib memenuhi cakupan minimal 80% dalam pengelolaannya di rumah sakit, untuk mendorong tercapainya keselamatan pasien melalui fokus layanan mengidentifikasi pasien dengan benar, komunikasi yang efektif, keamanan obat- obatan, ketepatan pembedahan, pencegahan resiko infeksi dan resiko cedera pada pasien dan keluarga.
Upaya terus dilakukan oleh tim Kelompok Kerja (Pokja) dengan komitmen bersama yang selalu didendangkan dalam yel – yel untuk memupuk semangat kerja dalam memberikan pelayanan berkualitas, profesional dan mandiri. Semangat luar biasa yang terus ditularkan oleh ketua pokja MRMIK dr. Honey Rossa Nita dalam mensupport semua tim Pokja lainnya untuk dapat terus berproses dalam pemenuhan elemen standar, dan mengaflikasikan dalam pelayanan yang dilaksanakan rutin setiap harinya. “Kita semua harus KUAT BERSATU dalam memberikan pelayanan prima menuju akreditasi yang mudah, canggih dan menyenangkan ini” pinta dr. Honey yang juga menjabat selaku koordinator sekretariat Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD Kabupaten Rejang Lebong.
Mengawali kegiatan simulasi survey akreditasi yang dilaksanakan pada tanggal 29 – 30 Agustus tahun 2023, ketua tim akreditasi RSUD Kabupaten Rejang Lebong dr. Neljun Iraldo Barasa, Sp.KJ menyampaikan sambutannya pada acara pembukaan survey simulasi akreditasi RSUD Kabupaten Rejang Lebong, beliau menyampaikan bahwa muara dalam semua pesiapan yang sudah dilakukan adalah memberikan pelayanan bermutu untuk masyarakat rejang lebong dan sekitarnya. Ketua tim akreditasi berharap pula dalam pelaksanaan survey simulasi yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari agar semua tim kelompok kerja untuk dapat berperan aktif dan bertanggug jawab terhadap tugas yang telah disepakati. “Segera lakukan perbaikan atau perubahan atas saran dan masukan yang disampaikan oleh tim surveyor dalam peningkatan pelayanan yang berkualitas, profesional dan mandiri. Dukung RSUD Kabupaten Rejang Lebong ini sebagai fasilitas kesehatan yang dicintai masyarakat”.
Selanjutnya Direktur RSUD Kabupaten Rejang Lebong dr. Rheyco Victoria, Sp. An menyampaikan terimakasih atas support yang diberikan oleh Pemeritah Daerah Kabupaten Rejang Lebong dan dukungan dari semua pihak, sehingga RSUD Kabupaten Rejang Lebong dengan ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana dan dukungan kecukupan sumber daya manusia bisa menjadi salah satu rumah sakit rujukan regional di provinsi Bengkulu. Terobosan terus dilakukan oleh RSUD Kabupaten Rejang Lebong dengan melengkapi peralatan pemeriksaan dan tindakan mata secara mandiri yang mulai launching pada awal bulan agustus 2023 yang lalu. “Ini merupakan salah satu keinginan rumah sakit dalam mewujudkan Misinya, yang point ke 3 (tiga) disebutkan RSUD Kabupaten Rejang Lebong berupaya memenuhi kebutuhan sarana dan fasilitas rumah sakit dalam menunjang kualitas pelayanan” ungkap Direktur pada acara pembukaan survey simulasi.
Sambutan antusias juga disampaikan oleh dr. Yala Mahendra, M.B.A selaku Ketua tim surveyor dari LARS DHP pada kegiatan simulasi survey akreditasi RSUD Kabupaten Rejang lebong, beliau menyampaikan sangat terkesan dengan keramahan semua tenaga kesehatan yang ada di RSUD Kabupaten Rejang Lebong. “LARS DHP telah menjadi MITRA dan SAHABAT HATInya RSUD Kabupaten Rejang Lebong”. Dokter Yala dengan keramahannya juga mengajak semua karyawan karyawati di RSUD Kabupaten Rejang Lebong terus berkomitmen dalam peningkatan mutu layanan.
Pemaparan tentang RSUD Kabupaten Rejang Lebong juga menjadi bagian penting dalam rundown acara simulasi survey akreditasi RSUD Kabupaten Rejang Lebong. Dalam Pemaparan, Direktur RSUD Kabupaten Rejang lebong memaparkan diantaranya tentang program peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang merupakan sub bagian dan tanggung jawab Komite Mutu yang diketuai oleh dr. Freddy Panggabean, M.Ked (Paru), Sp.P. Dengan keberhasilan cakupan PMKP RSUD Kabupaten Rejang Lebong yang terdata pada laporan tahun 2022 dan laporan INM trismester 1 tahun 2023 yang mencapai target nasional, tim surveyor langsung mewawancarai salah satu tim PMKP. Dari hasil wawancara dengan Teguh Ananda Mustakin, A.Md.Kep yang merupakan sekretaris pada Komite mutu dan keselamatan pasien ini serta data dukung yang ada, dapat disimpulkan tim PMKP telah melakukan pengukuran indikator mutu dengan baik, adanya koordinasi yang baik dengan jajaran manajemen, pelaporan insiden dilakukan secara baik dan rutin serta selalu ada upaya yang dilakukan dalam pengukuran keselamatan pasien yang terekam secara elektronik.
Dalam pemaparan dr. Rheyco victoria, Sp. An menyampaikan juga saat ini pemerintah melalui Kementrian Kesehatan melaksanakan transformasi layanan kesehatan, salah satunya kegiatan pengampuhan 10 layanan prioritas penyakit katstropik yaitu penyakit yang dapat mengancam nyawa dan membutuhkan biaya yang besar serta proses yang lama. Saat ini RSUD Kabupaten Rejang Lebong melalui SK Menteri Kesehatan tahun 2023 ditetapkan sebagai rumah sakit pengampuh madya 7 (tujuh) dari 10 (sepuluh) layanan prioritas; pelayanan kanker, jantung, stroke, urology, KIA, TBC dan pelayanan Jiwa.
Di tempat terpisah dr. Muhammad Galih Supanji, Sp.OG selaku penanggung jawab kegiatan pengampuhan ini menyatakan RSUD Kabupaten Rejang Lebong siap melaksanakan kegiatan ini dengan dukungan sarana, prasarana dan alat kesehatan. Selaku pengelolah kegiatan bapak Supni Safar Ahmad, S.Kep menyampaikan bahwa semua kebutuhan sudah diusulkan melalui dana DAK tahun 2024 dan secepatnya akan dilaksanakan MOU antara Pemda Kabupaten Rejang Lebong dan Pemerintah Provinsi Bengkulu, serta melakukan perjanjian kerja sama antara RSUD Kabupaten Rejang Lebong dan Rumah sakit M. Yunus Bengkulu dan RSJ Soeprapto Bengkulu.
Sesuai jadwal yang telah ditetapkan, pelaksanaan telusur lapangan pada hari pertama oleh surveyor akreditasi rumah sakit dilaksanakan dengan mengunjungi semua unit layanan yang tersedia di RSUD Kabupaten Rejang Lebong. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kepatuhan petugas dalam penerapan Standar Prosedur Pelayanan (SPO) sesuai yang terekam pada dokumen yang sudah disampaikan kepada lembaga melalui SI-DHP serta memantau secara langsung dukungan dan ketersediaan sarana, prasarana dan alat kesehatan di RSUD kabupaten Rejang Lebong.
Dalam kegiatan telusur oleh Surveyor I dr. Yala Mahendra, M.B.A didampingi oleh sekretaris umum akreditasi serta tim sekretariat akreditasi RSUD Kabupaten Rejang Lebong juga berkunjung ke instalasi Gizi RSUD Kabupaten Rejang Lebong. Attitude kepala instalasi gizi Yosefine Aprilia KIP, S.Gz dan sikap welcome petugas instalasi gizi serta hasil kerja yang luar biasa dengan lingkungan tertata bersih dan rapi membuat surveyor betah untuk berada di instalasi yang menjadi salah satu sasaran penilaian survey simulasi akreditasi ini.
Dengan tim pendamping yang berbeda Surveyor II bapak Anshar Bonas Silfa, S. Kep, Ns, M.A.R.S juga memantau langsung kegiatan dan sarana prasarana pada Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Rejang Lebong dan pada unit pelayanan lainya. Pada saat telusur, tim Surveyor didampingi oleh anggota pokja AKP, ketua pokja PPI dan tim, anggota pokja SKP dan perwakilan manajemen serta tim sekretariat akreditasi. Ibu Sudarmawati, SST selaku sekretaris pokja AKP dengan sigap dapat menyampaikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh surveyor II terkait layanan prima yang diselenggarakan di IGD RSUD Kabupaten Rejang Lebong dan pada unit pelayanan lainnya. Sedikit catatan evaluasi dari surveyor, diharapkan kedepannya ada pengaturan kembali untuk lalu lintas atau marka jalan didepan instalasi gawat darurat sehingga akses kendaraan yang membawa pasien bisa lebih baik. “Kami akan segera mengusulkan pembenahan untuk memberi pelayanan kesehatan yang ramah lingkungan dan berkualitas” tutur Sudarmawati.
Pada hari kedua simulasi survey akreditasi rumah sakit, 10 (sepuluh) orang perwakilan tenaga kesehatan dari masing – masing profesi juga mengikuti wawancara yang mendalam. Tenaga kesehatan yang terpilih ini dapat dengan baik memberikan jawaban atas pertanyaan dan dapat melengkapi hampir semua data yang diminta oleh tim surveyor. Ini terbukti bahwa tenaga kesehatan pada RSUD Kabupaten Rejang Lebong benar- benar berkompeten dalam bidang keprofesiannya. Perwakilan tenaga kesehatan dari profesi apoteker yang terkenal disiplin dan ulet Nelvi Srisurya Yenni, S.Farm, Apt dan perwakilan tenaga pranata laboratorium ahli ibu Mardiani, S.ST yang terampil ini sangat antusias dalam pelaksanaan wawancara dan mampu memberikan jawaban evaluasi dengan baik.
Penampilan tim code blue juga tidak kalah menjadi perhatian surveyor dan semua peserta pertemuan dalam rangkaian simulasi survey akreditasi di aula RSUD Kabupaten Rejang Lebong. Peragaan simulasi oleh tim code blue yang diketuai oleh dokter Rini Karmila sempat membuat peserta pertemuan beranggapan kejadian yang terjadi diaula RSUD Kabupaten Rejang Lebong adalah kondisi kegawatdaruratan yang nyata. Sikap trampil dan sigap yang dilakukan tim code blue menunjukkan bahwa profesionalitas tim dalam menghadapi situasi traumatis tidak diragukan lagi. “Terbaik! Dan selamat bertugas untuk tim code blue” pesan surveyor.
Wajah sumrigah juga terlihat jelas di wajah ketua panitia akreditasi RSUD Kabupatenn Rejang Lebong drg. Trisia Widyastuti. Dokter gigi yang terkenal dengan loyalitas atas tugas kepanitiaanya, dan dengan segala upaya beliau bersama tim mempersiapkan semua kebutuhan pelaksanaan luring simulai survey akreditasi yang sangat menyenangkan ini. Fasilitas ruang pertemuan didekorasi senyaman dan seindah mungkin. “Tidak perlu mewah, yang ingin kami panitia sajikan adalah memberikan kenyaman fasilitas ruang pertemuan survey simulasi akreditasi serta menampilkan selayang pandang rumah sakit melalui tampilan- tampilan yang dikemas dalam rangkaian acara yang menarik dan mendidik, sehingga rangkaian acara dapat berlangsung dengan sangat menyenangkan” tutur ketua panitia akreditasi.
Simulasi survey akreditasi RSUD Kabupaten Rejang Lebong ditutup dengan kegiatan exit conference dalam tujuan untuk menginformasikan keakuratan, menyelesaikan masalah dan memberi arahan rencana selanjutnya. Hasil evaluasi akan disampaikan secara tertulis dan diharapkan nantinya ada perbaikan segera dalam upaya rumah sakit menjadi fasilitas kesehatan tingkat rujukan berkualitas yang dicintai oleh masyarakat. Mengutif pantun yang di sampaikan salah satu surveyor bapak Anshar Bonas Silfa, S.Kep, Ns, M.A.R.S yang intinya jika ingin terakreditasi paripurna teruslah menjadi SDM yang profesional dan berikan pelayanan terbaik dengan dukugan fasilitas sesuai standar.
Mewakili tim sekretariat akreditasi RSUD Kabupaten Rejang Lebong Dwi Oktasari, SST, M.Tr. Kep Yang memiliki semangat kerja yang tinggi ini menyampaikan progres perbaikan dalam membudayakan 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) yang sudah dilakukan oleh semua unit layanan. Komitmen untuk membudayakan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif, langsung dibuktikan dengan tampilan lingkungan yang bersih dan rapi sesuai arahan dari tim surveyor.
Dr. Muhammad Galih Supanji, Sp.OG selaku kepala bidang pelayanan mewakili direktur RSUD Kabupaten Rejang Lebong menutup acara simulasi survey akreditasi, beliau berharap semua karyawan karyawati RSUD Kabupaten Rejang Lebong dapat terus memberikan pelayanan yang berkualitas. “Terimakasih tim surveyor simulasi survey akreditasi telah berbagi ilmu dengan cara yang menyenangkan dan sangat bersahabat. Terimaksih saya sampaikan pula untuk semua tim sekretariat, tim kepanitiaan dan tim pokja hebat atas dedikasinya” tutup dokter Galih.
Selamat dan sukses LAR SDHP dalam menghantarkan kemajuan perumahsakitan. LARS DHP adalah MITRA dan SAHABAT HATI Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Rejang Lebong, semoga selalu unggul di tingkat nasional dan internasional. Aamiin..
@RSUD Kabupaten Rejang Lebong KUAT BERSATU
Gadis Rejang Ke Kalimantan..
Penampilan Bersahaja Indah Sempurna..
Pelayanan Berkualitas Terus Lakukan..
Menuju RSUD Kabupaten Rejang Lebong Terakreditasi Paripurna..
0 Comments